SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 26 Mei 2014

Surah Al-Isra 17: 26-27, dan Surah Al-Baqarah, 2: 177



INDIKATOR
Setelah selesai mempelajari kompetensi "Kajian al-Qur'an tentang Perintah menyantuni kaum dhu'afa" diharapkan siswa:
–Mampu membaca Q.S. Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177 dengan baik dan benar.
–Mampu mengidentifikasi tajwid surat Q.S. Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.
–Mampu membuat contoh kalimat sesuai dengan hukum tajiwid.
–Mampu mengartikan per kata Q.S. Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.
–Mampu mengartikan ayat Surat Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.
–Mampu nendiskusikan terjemah Q.S. Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.
–Mampu mengidentifikasi perilaku menyantuni kaum duhu'afa seperti yang terkandung dalam Q.S. al-Isra ayat 26-27 dan al-Baqarah ayat 177.
–Mampu mempraktikkan perilaku menyantuni kaum dhu'afa seperti yang terkandung dalam Q.S. Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.
–Mampu menunjukkan perilaku menyantuni kaum dhu'afa seperti yang terkandung dalam Q.S. Al- Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah: 177.

 

Surah Al-Isra 17: 26-27
Terjemahan:
          
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Isi kandungan:
a)      Perintah Allah SWT kepada manusia  agar memanfaatkan hartanya dengan benar dan larangan berbuat boros.
b)      Perintah Allah SWT kepada manusia untuk memenuhi hak (berdasarkan skala prioritas) keluarga  dan kerabat, fakir-miskin, dan orang-orang dalam perjalanan jauh). 
Surah Al-Baqarah, 2: 177
Terjemahan:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) ; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Isi kandungan:
            Kebajikan itu adalah iman yang benar. Ciri-ciri iman yang benar berdasarkan Surah Al-Baqarah, 2: 177 antara lain:
a)      Beriman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-kitab, dan para Nabi
b)      Bersedekah / Berinfak
c)       Mendirikan salat dan menunaikan zakat
d)      Menepati janji dan senantiasa bersabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar